Lupakan saja
Sebab mata kita berbeda
Ya, tak sama
dan kita memahaminya
dan kita melupakannya
Secepatnya
Rabu, 28 November 2012
Selasa, 27 November 2012
Lawas
Ruh ini telah usang berpadu dalam jasad.
Akan tetapi kapan ku temukan ahad dalam abad?
Selalu, menjadi tawanan
Yang menyendiri, sepi.
Sempat, beberapa detik ku lahap udara bebas.
Lantas setelah itu aku ditawan lagi
Oleh perkara yang ku sebut sunyi, sudah lawas.
Akan tetapi kapan ku temukan ahad dalam abad?
Selalu, menjadi tawanan
Yang menyendiri, sepi.
Sempat, beberapa detik ku lahap udara bebas.
Lantas setelah itu aku ditawan lagi
Oleh perkara yang ku sebut sunyi, sudah lawas.
Metafora dalam Penerjemahan Arab-Indonesia
ABSTRAKSI
Metafora atau majaz sering memberikan
pengertian bahwa makna sebuah kata di luar makna yang lazim dipahami karena ada
alas an yang membenarkan kata tersebut diinterpretasikan demikian. Dengan kata
lain bahwa majaz merupakan ungkapan atau kata yang digunakan untuk
menunjukkan makna lain yang memiliki keterkaitan disertai adanya qorinah penghalang
untuk diterjemahkan menurut arti pertama.
Penerjemahan
metafora tidak terbatas pada satu kata dalam sebuah ungkapan, bahkan bias
ungkapan, ta’bir dan tutur kalimat yang merupakan sarana pengungkapan
ide-ide, permasalahan-permasalahan bahkan perasaan, di mana pengungkapan secara
metaforis ini menjadi sebuah model dalam menuangkan pokok-pokok pikiran yang
bernilai sastra.
Ada beberapa
metode yang digunakan dalam penerjemahan metafora yang efektif digunakan untuk
memudahkan penerjemah, di antaranya adalah yang diungkapkan oleh New Mark
(1986) dan Larson (1991) yang masing-masing memiliki kelebihan-kelebihan
tertentu.
Dalam
penerjemahan metafora juga dipertimbangkan antara metafora dan simile, antara
metafora mati dan metafora hidup. Karena itu semua aspek yang melingkupi sistem
penerjemahan metafora adalah tidak lain untuk kesempurnaan makna suatu bahasa
sumber tatkala diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran.
Pendahuluan
Penerjemaham
merupakan suatu kiat yang bertujuan memperoleh padanan bagi bahasa sumber
(BSu), sehingga pesan yang terkandung dalam bahasa sumber dapat diungkapkan
kembali dalam bahasa sasaran (BSa). Bahkan lebih dari itu, penerjemahan harus
ditempatkan dalam konteks komunikasi, secara khusus komunikasi kebahasaan.
Sebagian
pakar mengemukakan bahwa penerjemahan merupakan upaya mengungkapkan kembali
pesan yang terkandung dalam bahasa sumber ke dalam bahasa penerima dengan
menggunakan padanan yang sesuai dan mendekati aslinya.
Penerjemahan
Metafora (Arab : Majaz), merupakan pemindahan makna teks ke dalam suatu bahasa
dalam pengertian yang tidak sesuai dengan makna-makna yang diketahui secara
umum. Penerjemahan metafora telah lama tumbuh dan berkembang di dunia Islam,
terutama dalam hal menafsirkan dan mentakwilkan ayat-ayat al-Qur’an.
Penerjemahan metofora dalam sejarah umat Islam popular sejak masa Tabi’
tabi’in.
Hampir semua
ulama sepakat tentang perlunya ta’wil terhadap ayat-ayat al-Qur’an, maka para
Mufassir pada masa Tabi’ tabi’in itu mulai menerjemahkan ayat-ayat al-Qur’an
yang mengandung majaz, di antaranya adalah Imam Syatiby dan Imam Suyuthy yang
menilai majaz sebagai salah satu bentuk keindahan bahasa. Demikian juga Mustafa
Mahmud yang menilai majaz sebagai unsure terpenting dalam kusasteraan (Shihab :
1995).
Hal di atas
menunjukkan bahwa penerjemahan metafora dalam dunia Islam menjadi sebuah
kebutuhan dalam rangka memahami teks-teks agama, yang dalam hal ini tidak
terbatas pada al-Qur’an dan al-Hadits semata, akan tetapi juga pada
narasi-narasi yang berbahasa Arab. Oleh karena itu terjemahan majaz merupakan
suatu hal yang sangat bernilai dalam kesusasteraan yang tidak bias dijangkau
kecuali bagi orang-orang yang telah memahami teks-teks sastra secara baik.
Berangkat
dari pemahaman bahwa penerjemahan metafora atau majaz telah menjadi tradisi di
dunia sastra Arab, maka perlu pengembangan cara-cara pemaknaan yang lebih baik
terhadap perhadap penerjemahan metafora tersebut. Hal ini terkait dengan
pembahasan tentang seberapa dalam pengetahuan dan wawasan penerjemah dalam
penerjemahan majaz. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan disajikan beberapa
kerangka definitif-teoritis mengenai penerjemahan metafora berikut
dengan metode penerjemahannya.
Metafora,
Simile dan Majaz
Sebelum
diuraikan pengertian beberapa istilah di atas, maka terlebih dahulu akan
dikemukakan pengertian terjamah. Terjemah berasal dari bahasa Arab ترجم –
يترجم – ترحمة, yang dalam bahasa Inggris disebut translation. Secara
etimologis ada empat kemungkinan makna dari terjemah. Pertama, menyampaikan
pembicaraan kepada orang lain yang pembicaraan tersebut tidak sampai padanya. Kedua,
berarti menafsirkan pembicaraan dengan bahasa yang sama dengan bahasa
pembicaraan itu. Ketiga, menafsirkan pembicaraan dengan bahasa bukan
bahasa pembicara dan keempat, berarti proses peralihan dari satu bahasa
ke bahasa lain. (Zarqani dalam Ainin : 2003)
Dari
pengertian etimologis ini kemudian didefinisikan oleh Newmark sebagai berikut :
“rendering the meaning of a texts into another language in the way that the
author intended the texts”. Artinya menerjemahkan makna suatu teks ke dalam
bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang (Newmark dalam Machalli :
1993:5).
Menurut
penulis, batasan pengertian yang diberikan oleh Newmark di atas mewakili sekian
pengertian terjemah yang ada, sebab sebuah penerjemahan minimal memiliki dua
kriteria ; pengalihan bahasa dari bahasa sumber dan penegasan pada
kesesuaian kesan dan makna yang dikehendaki pengarangnya.
Adapun majaz
berasal dari bahasa arab جاز الشئ – يجوز , artinya boleh/melewati. Orang
arab biasanya menyebutnya demikian pada lafadz yang diambil dari makna asli
kemudian digunakan untuk arti yang lain. Gaya pengungkapan dengan menggunakan
metafora sering digunakan oleh orang arab karena mereka gemar melebih-lebihkan
kata dan terutama pada pemaknaan yang banyak pada satu kata[i].
Selanjutnya,
Ahmad al-Hasyimi memberikan definisi sekaligus klasifikasi tentang majaz
didalam bahasa arab yaitu:
المجاز هو
اللفظ المستعمل فى غير ما وضع له فى اصطلاح التخاطب لعلاقة مع قرينة مانعة من
إرادة المعنى الوضعى.
(majaz ialah
kata yang digunakan untuk menunjukkan makna lain yang memiliki keterkaitan
disertai adanya qarinah penghalang untuk diterjemahkan menurut arti pertama).
Majaz
kemudian dibagi menjadi 4, yaitu: majaz isti’arah yakni majaz yang
menggunakan ‘alaqah (hubungan) yang sama (antara arti asal dengan arti
metafora), dan majaz mursal, yakni majaz yang menggunakan ‘alaqah yang
tidak sama, majaz murakkab yakni memalingkan ke makna lain karena
memiliki hubungan yang tidak sama, dan majaz ‘aqli yakni menyandarkan
suatu proses kepada arti lain diluar makna asli[ii].
Dari
pengertian diatas dapat dipahami bahwa pada dasarnya majaz di dalam bahasa arab
cenderung memberikan pemahaman makna sebuah kata diluar daripada makna yang
umum. Hal ini tentu bukan tanpa sebab, melainkan karena ada alasan yang
membenarkan kata tersebut diterjemahkan demikian.
Disamping
itu, penerjemahan majaz tidak terbatas pada satu kata dalam sebuah ungkapan,
bahkan bisa berupa ungkapan, ta’bir dan tutur kalimat yang merupakan
sarana mengungkapkan ide-ide, permasalahan-permasalahan, dan bahkan perasaan,
dimana pengungkapan secara majaz ini menjadi sebuah model dalam menuangkan
pemikiran yang bernilai sastra. Sebagaimana dikatakan bahwa gaya bahasa itu digunakan
dalam rangka mengungkap rasa, karsa yang sangat dalam dari seorang penulis.
Cara
Penerjemahan Metafora (Tarjamah Majaz)
Nurul
Murtadlo mencatat beberapa cara penerjemahan secara metaforis, sebagaimana yang
beliau kutip dari tulisan Newmark (1986) dan Larson (1991). Newmark menawarkan
tujuh cara sebagai berikut:
- Memproduksi citra (image) yang sama dalam bahasa sasaran, dengan syarat citra tersebut memiliki frekuensi dan penggunaan yang sebanding dalam ragam bahasa yang sesuai.
- Penerjemah bisa menggantikan citra dalam bahasa sumber dengan citra yang baku dalam bahasa sasaran yang tidak bertentangan dengan kultur bahasa sasaran tetapi sebagaimana metafor (stock metaphor), peribahasa dan seterusnya, mungkin saja diciptakan seseorang dan dipopulerkan melalui pidato populer, tulisan dan media lain.
- Penerjemahan metafora dengan simile dengan cara mempertahankan citra.
- Penerjemahan metafora (atau simile) dengan simile ditambah makna (atau kadang-kadang metafora ditambah makna).
- Pengubahan metafora menjadi makna.
- Penghilangan. Jika metafora tersebut tumpang tindih atau tidak diperlukan (otiose), ada alasan untuk menghilangkannya bersama-sama dengan komponen makna, dengan syarat teks bahasa sumber bukan authoritative atau expressive (yakni khususnya suatu ungkapan kepribadian penulis).
- Metafora yang sama digabung dengan makna.
Sementara
itu Larson (1984:267) mengungkapkan lima cara yang sederhana yang dinilai
mencakup ketujuh cara diatas, yaitu:
- Metafora dapat dipertahankan, jika kedengarannya wajar dan jelas bagi pembacanya.
- Metafora dapat diterjemahkan sebagai simile, yaitu dengan menambahkan kata seperti, bagai, bagaikan dan lain-lain.
- Metafora bahasa sumber dapat digantikan dengan metafora bahasa sasaran yang mempunyai makna yang sama.
- Metafora dapat dipertahankan dengan menerangkan maknanya atau menambahkan topik dan/atau titik kemiripannya.
- Makna metafora dapat dijelaskan tanpa menggunakan citra metaforisnya.
Kedua versi
diatas memperlihatkan secara rinci bagaimana kemungkinan-kemungkinan yang bisa
dilakukan dalam penerjemahan metafora, meskipun pada kesimpulannya, Murtadlo
menilainya masih terlalu sempit dalam pemaknaan metafora terutama jika
dibandingkan dengan definisi majaz perbandingan dalam klasifikasi moeliono
(1989)[iii].
Konsepsi-konsepsi
ini tentunya sebatas tawaran untuk lebih mendekatkan pada arti dari bahasa
sumber kepada bahasa sasaran. Karena bagaimanapun juga menerjemahkan bahasa
sumber kedalam bahasa sasaran paling tidak hanya bisa mendekati makna yang
dikehendaki oleh bahasa sumber. Oleh karenanya, hal yang mendasar didalam
penerjemahan adalah penerjemahan dengan prosedur harfiah telah serasi dengan
kaidah bahasa dan kondisi cultural bahasa sumber, maka prosedur lain
tidak perlu diberlakukan (Machalli, 1996:64-65).
Pengertian
Metafora
Metafora
dalam arti luas adalah semua bentuk kiasan yang oleh Moeliono (1989)
diistilahkan majaz dengan tiga klasifikasi, majaz perbandingan, majaz
pertentangan dan majaz pertautan, menurut Moeliono diatas, (التشبيه – simile
(eksplisit) dan metafora (implisit) adalah sub-kategori majaz perbandingan.
Istilah
majaz (مجاز) pertama kali diperkenalkan oleh Abu Ubaidah (110-209) dengan arti
segala bentuk kiasan termasuk didalamnya تشبيه /tasybi:h/atau majaz
perbandingan dalam istilah Moeliono (1989). Tetapi dalam perkembangan
selanjutnya, majaz hanyalah merupakan salah satu bagian dari bentuk-bentuk
kiasan yang menjadi kajian ilmu bayan.
Majaz
sebagai terjemahan Figure of speech, rhetorical atau schemes (Abram,
1981) kurang tepat dipakai dalam kajian karena dua alasan:
- kata tersebut serapan dari bahasa arab yang cakupannya lebih sempit dari metafora daam artian luas.
- istilah metafora dipilih dalam tulisan ini dalam artian luas yang dapat dipadankan dengan istilah majaz (مجاز) dalam bahasa arab sebagaimana pertama kali diperkenalkan oleh Abu Ubaidah.
Sabtu, 24 November 2012
Alarm Maut II
Mengalirlah kau
Linangi topeng putih berbalut noda
Sebelum lusa kau tak punya jalan
Lantaran mata tertutup untuk selamanya
Linangi topeng putih berbalut noda
Sebelum lusa kau tak punya jalan
Lantaran mata tertutup untuk selamanya
Jumat, 23 November 2012
Yang Tak Tertulis
Termasuk tentangmu, kelak
Jemariku berhenti menulis
Kemudian saat ini
Dalam baris ini
Kutulis apa yang tak perlu tertulis
Jemariku berhenti menulis
Kemudian saat ini
Dalam baris ini
Kutulis apa yang tak perlu tertulis
Memaksa Berpikir
Pikiranku berpikir, kau mulai berpikir.
Akankah kau berpikir seperti yang ku pikir?
Ku pikir
Aku tak mahir soal berpikir,
karena aku bukan seorang pemikir.
Takutnya salah tafsir.
Tapi pikiranku tetap berpikir
untuk kemudian temukan pola pikir dalam pikiranmu, pikirku.
Setelah dipikir-pikir,
untuk apa aku memikirkan hal
yang tak perlu dipikirkan.
Tapi, pikiranku masih saja dipenuhi
oleh pikiran-pikiran tetang pikiranmu
yang belum berhasil juga ku tafsir.
Nanti lah saya pikir-pikir lagi!
Akankah kau berpikir seperti yang ku pikir?
Ku pikir
Aku tak mahir soal berpikir,
karena aku bukan seorang pemikir.
Takutnya salah tafsir.
Tapi pikiranku tetap berpikir
untuk kemudian temukan pola pikir dalam pikiranmu, pikirku.
Setelah dipikir-pikir,
untuk apa aku memikirkan hal
yang tak perlu dipikirkan.
Tapi, pikiranku masih saja dipenuhi
oleh pikiran-pikiran tetang pikiranmu
yang belum berhasil juga ku tafsir.
Nanti lah saya pikir-pikir lagi!
Alarm Maut
Sepertinya jendela itu mengatakan sesuatu.
Ya, aku mendengarnya.
"Suatu saat, tanganmu takkan membukakan aku lagi. Seperti kala pagi ini."
Kamis, 22 November 2012
Bukan Untukku
takdir, ialah diriku.
sementara memiliki senyumku, ialah takdirmu.
tapi memilikimu, bukanlah diriku.
Senin, 19 November 2012
Kerap Meminta
Warna gaun yang ia kenakan
tak serupa dengan cucuran air mata yang kekal dalam abad.
Air kesejukan, jatuhlah
mengguyur sahara, kerap meminta.
Sebab ia ladang yang haus, tandus.
tak serupa dengan cucuran air mata yang kekal dalam abad.
Air kesejukan, jatuhlah
mengguyur sahara, kerap meminta.
Sebab ia ladang yang haus, tandus.
Sastra Indonesia
Sastra lahir dari proses kegelisahan sastrawan atas
kondisi masyarakat dan terjadinya ketegangan atas kebudayaannya. Sastra sering
juga ditempatkan sebagai potret sosial. Ia mengungkapkan kondisi masyarakat
pada masa tertentu. Ia dipandang juga memancarkan semangat zamannya. Dari
sanalah, sastra memberi pemahaman yang khas atas situasi sosial, kepercayaan,
ideologi, dan harapan-harapan individu yang sesungguhnya merepresentasikan
kebudayaan bangsanya. Dalam konteks itulah, mempelajari sastra suatu bangsa
pada hakikatnya tidak berbeda dengan usaha memahami kebudayaan bangsa yang
bersangkutan. Dengan perkataan lain, mempelajari kebudayaan suatu bangsa tidak
akan lengkap jika keberadaan kesusastraan bangsa yang bersangkutan diabaikan.
Di situlah kedudukan kesusastraan dalam kebudayaan sebuah bangsa. Ia tidak
hanya merepresentasikan kondisi sosial yang terjadi pada zaman tertentu, tetapi
juga menyerupai pantulan perkembangan pemikiran dan kebudayaan masyarakatnya.
Produktif TKJ - SNORT
1.
Definisi Snort
Snort merupakan sebuah aplikasi ataupun software yang
bersifat opensource GNU General Public License [GNU89], sehingga boleh
digunakan dengan bebas secara gratis, dan kode sumber (source code) untuk Snort
juga bisa didapatkan dan dimodifikasi sendiri.
Snort dikembangkan oleh Marty Roesch, bisa dilihat pada (www.sourcefire.com). Awalnya dikembangkan
di akhir 1998-an sebagai sniffer dengan konsistensi output.
Snort adalah sebuah software ringkas yang sangat
berguna untuk mengamati aktivitas dalam suatu jaringan komputer. Snort dapat
digunakan sebagai suatu Network Intrusion Detection System (NIDS) yang berskala
ringan (lightweight), dan software ini menggunakan sistem peraturan-peraturan
(rules system) yang relatif mudah dipelajari untuk melakukan deteksi dan
pencatatan (logging) terhadap berbagai macam serangan terhadap jaringan
komputer.
Snort sendiri merupakan software yang masih berbasis
command-line, sehingga cukup merepotkan bagi pengguna yang sudah terbiasa dalam
lingkungan Graphical User Interface (GUI). Oleh karena itu, ada beberapa
software pihak ketiga yang memberikan GUI untuk Snort, misalnya IDScenter untuk
Microsoft Windows, dan Acid yang berbasis PHP sehingga bisa diakses melalui web
browser.
Dengan membuat berbagai rules untuk mendeteksi
ciri-ciri khas (signature) dari berbagai macam serangan, maka Snort dapat
mendeteksi dan melakukan logging terhadap serangan-serangan tersebut. Software
ini bersifat opensource berdasarkan GNU General Public License [GNU89],
sehingga boleh digunakan dengan bebas secara gratis, dan kode sumber (source code)
untuk Snort juga bisa didapatkan dan dimodifikasi sendiri bila perlu. Snort
pada awalnya dibuat untuk sistem operasi (operating system) berdasarkan Unix,
tetapi versi Windows juga sudah dibuat sehingga sekarang ini Snort bersifat
cross-platform. Snort dapat juga dijalankan di background sebagai sebuah daemon.
2.
Fitur Snort
ü Karena Snort
bersifat opensource, maka penggunaannya betul-betul gratis. Oleh karena itu,
Snort merupakan pilihan yang sangat baik sebagai NIDS ringan yang
cost-effective dalam suatu organisasi yang kecil . Dari sisi harga, jelas tidak
ada NIDS lain yang mampu mengalahkan Snort.
ü Penggunaan
Snotr sangat bebas sehingga dapat diterapkan dalam lingkungan apa saja. Kode
sumbernya pun bisa didapatkan sehingga Snort boleh secara bebas dimodifikasi
sendiri sesuai keperluan.
ü Snort
memiliki bahasa pembuatan rules yang relatif mudah dipelajari dan fleksibel.
Ini berarti bahwa pengguna dapat dengan mudah dan cepat membuat berbagai rules
baru untuk mendeteksi tipe-tipe serangan yang baru. Selain itu, berbagai rules
khusus dapat dibuat untuk segala macam situasi.
ü Snort sudah
memiliki sebuah database untuk berbagai macam rules, dan database ini secara
aktif terus dikembangkan oleh komunitas Snort sehingga tipe-tipe serangan yang baru
dapat dideteksi dan dicatat.
ü Jika
organisasi membutuhkan dukungan teknis untuk Snort yang profesional, maka ada
beberapa pihak komersial yang menawarkan dukungan untuk Snort, misalnya
SiliconDefense.Com.
ü Snort
merupakan software yang ringkas dan padat, sehingga tidak memakan banyak
resources tetapi cukup canggih dan fleksibel untuk digunakan sebagai salah satu
bagian dari NIDS yang terpadu (Integrated NIDS). Selain itu, karena Snort
bersifat lightweight, maka penerapannya juga mudah dan cepat.
ü Snort dapat
melakukan logging langsung ke sistem database, misalnya ke MySQL, PostGRE SQL,
dan MS SQL.
ü Snort
sebagai NIDS dapat menyembunyikan dirinya dalam jaringan komputer sehingga
keberadaannya tidak bisa terdeteksi oleh komputer mana pun. Ini disebut sebagai
stealth mode.
3.
Mode Pengoperasian
ü Sniffer Mode
Snort bertindak sebagai software sniffer yang dapat
melihat semua paket yang lewat dalam jaringan komputer di mana Snort
diletakkan. Fungsi snort dalam sniffer mode ini sama seperti yang ada di
software Iris. Dalam mode ini, berbagai paket hanya ditampilkan di layar
monitor secara real time.
Untuk menjalankan snort pada sniffer mode tidaklah sukar, beberapa contoh
perintah-nya terdapat di bawah ini:
#snort –v
#snort –vd
#snort –vde
#snort –v –d –e
dengan menambahkan beberapa switch –v, -d, -e akan menghasilkan beberapa keluaran yang berbeda, yaitu
-v, untuk melihat header TCP/IP paket yang lewat.
-d, untuk melihat isi paket.
-e, untuk melihat header link layer paket seperti ethernet header.
#snort –v
#snort –vd
#snort –vde
#snort –v –d –e
dengan menambahkan beberapa switch –v, -d, -e akan menghasilkan beberapa keluaran yang berbeda, yaitu
-v, untuk melihat header TCP/IP paket yang lewat.
-d, untuk melihat isi paket.
-e, untuk melihat header link layer paket seperti ethernet header.
ü Packet
Logger Mode
Dalam mode ini, selain melihat semua paket yang lewat dalam jaringan
komputer, Snort juga dapat mencatat atau melakukan logging terhadap berbagai
paket tersebut ke disk. Dengan kata lain, Snort membuat copy dari paket-paket
yang lewat dan menyimpan copy tersebut di disk sehingga pengguna Snort dapat
melakukan analisis terhadap lalu lintas jaringan atau untuk keperluan lainnya.
Beberapa perintah yang mungkin dapat digunakan untuk mencatat paket yang
ada adalah:
./snort –dev –l ./log
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24
./snort –dev –l ./log –b
./snort –dev –l ./log
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24
./snort –dev –l ./log –b
Perintah yang paling penting untuk me-log paket yang lewat adalah -l ./log
yang menentukan bahwa paket yang lewat akan di log / di catat ke file ./log.
Beberapa perintah tambahan dapat digunakan seperti –h 192.168.0.0/24 yang
menunjukan bahwa yang di catat hanya packet dari host mana saja, dan –b yang
memberitahukan agar file yang di log dalam format binary, bukan ASCII.
Untuk membaca file log dapat dilakukan dengan menjalankan snort dengan di
tambahkan perintah –r nama file log-nya, seperti,
./snort –dv –r packet.log
./snort –dvr packet.log icmp
./snort –dv –r packet.log
./snort –dvr packet.log icmp
ü Network
Intrusion Detection Mode
Mode operasi snort yang paling rumit adalah sebagai pendeteksi penyusup
(intrusion detection) di jaringan yang kita gunakan. Ciri khas mode operasi
untuk pendeteksi penyusup adaah dengan menambahkan perintah ke snort untuk
membaca file konfigurasi –c nama-file-konfigurasi.conf. Isi file konfigurasi
ini lumayan banyak, tapi sebagian besar telah di set secara baik dalam contoh
snort.conf yang dibawa oleh source snort.
Beberapa contoh perintah untuk mengaktifkan snort untuk melakukan
pendeteksian penyusup, seperti:
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24 –c snort.conf
./snort –d –h 192.168.0.0/24 –l ./log –c snort.conf
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24 –c snort.conf
./snort –d –h 192.168.0.0/24 –l ./log –c snort.conf
Untuk melakukan deteksi penyusup secara prinsip snort harus melakukan
logging paket yang lewat dapat menggunakan perintah –l nama-file-logging, atau
membiarkan snort menggunakan default file logging-nya di directory
/var/log/snort. Kemudian menganalisa catatan / logging paket yang ada sesuai
dengan isi perintah snort.conf. Ada beberapa tambahan perintah yang akan
membuat proses deteksi menjadi lebih effisien.
Mekanisme pemberitahuan alert di Linux dapat di set dengan perintah –A
sebagai berikut,
-A fast, mode alert yang cepat berisi waktu, berita, IP & port tujuan.
-A full, mode alert dengan informasi lengkap.
-A unsock, mode alert ke unix socket.
-A none, mematikan mode alert.
-A fast, mode alert yang cepat berisi waktu, berita, IP & port tujuan.
-A full, mode alert dengan informasi lengkap.
-A unsock, mode alert ke unix socket.
-A none, mematikan mode alert.
Untuk mengirimkan alert ke syslog UNIX kita bisa menambahkan switch –s,
seperti tampak pada beberapa contoh di bawah ini.
./snort –c snort.conf –l ./log –s –h 192.168.0.0/24
./snort –c snort.conf –s –h 192.168.0.0/24
./snort –c snort.conf –l ./log –s –h 192.168.0.0/24
./snort –c snort.conf –s –h 192.168.0.0/24
Untuk mengirimkan alert binary ke workstation windows, dapat digunakan
perintah di bawah ini,
./snort –c snort.conf –b –M WORKSTATIONS
Agar snort beroperasi secara langsung setiap kali workstation / server di boot, kita dapat menambahkan ke file /etc/rc.d/rc.local perintah di bawah ini
/usr/local/bin/snort –d –h 192.168.0.0/24 –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
Atau
/usr/local/bin/snort –d –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
dimana –D adalah switch yang menset agar snort bekerja sebagai Daemon (bekerja dibelakang layar).
./snort –c snort.conf –b –M WORKSTATIONS
Agar snort beroperasi secara langsung setiap kali workstation / server di boot, kita dapat menambahkan ke file /etc/rc.d/rc.local perintah di bawah ini
/usr/local/bin/snort –d –h 192.168.0.0/24 –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
Atau
/usr/local/bin/snort –d –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
dimana –D adalah switch yang menset agar snort bekerja sebagai Daemon (bekerja dibelakang layar).
Fisika - Listrik Statis
Konsep Dasar Listrik Statis
Listrik statis (electrostatic)
membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis). Listrik statis
dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke
rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik
antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat
dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik.
Berdasarkan konsep muatan listrik,
ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan
listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke
benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif,
sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan bermuatan negatif. Elektron
merupakan muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda.
Dua buah benda yang memiliki muatan
sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua
buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik
saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak antara dua
buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga
sebagai gaya coulomb.
Gaya Coulomb
Gaya coulomb atau gaya listrik yang
timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik
tersebut.

gaya coulomb antara dua benda
bermuatan listrik
Jika benda A memiliki muatan q1
dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B
berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua
muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut

Dimana
F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan
newton k adalah konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109
N m2 C–2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb
(C)
konstanta k juga dapat
ditulis dalam bentuk

dengan ε0 adalah
permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 10–12 C2 N–1
m–2
Gaya listrik merupakan besaran
vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus
menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya.
Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1
dan F2 adalah sebagai berikut.
- untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya
(gambar)
R = F1 + F2
dan R = F1 – F2
2. untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar
resultan gayanya adalah

3 untuk dua gaya yang membentuk sudut θ satu
sama lain, resultan gayanya dituliskan sebagai berikut

(gambar)
Untuk penjumlahan lebih dari dua
gaya, perhitungannya dapat menggunakan metode analitis (lihat pembahasan
tentang analisis vektor).
Medan Listrik
Sebuah muatan listrik dikatakan
memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah daerah di sekitar
benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain
berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan
tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda
bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik.
Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari
muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik
dengan arah masuk ke muatan tersebut.
Gambar
Besar medan
listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika
sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda
bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik
F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan

Adapun kuat medan listrik dari
sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang berjarak r
dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut

Kuat medan listrik juga merupakan
besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik
atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah
muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.
Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah
masuk atau menuju ke muatan tersebut.
Gambar
Dua plat
sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan
listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua
plat sejajar yang bermuatan listrik adalah

σ adalah rapat muatan dari plat yang memiliki satuan
C/m2
ε0 adalah permitivitas ruang hampa
(gambar)
(gambar)
Kita juga
dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang
bermuatan listrik, yaitu sebagai berikut.
Di dalam bola (r < R),
E = 0
Di kulit atau di luar rongga (r
> R),

Dua buah benda bermuatan listrik
yang terletak berdekatan akan mengalami gaya listrik di antara keduanya. Suatu usaha
diperlukan untuk memindahkan (atau menggeser) salah satu muatan dari posisinya
semula. Karena usaha merupakan perubahan energi, maka besar usaha yang
diperlukan sama dengan besar energi yang dikeluarkan. energi dari muatan
listrik disebut energi potensial listrik. Besar usaha (W) atau perubahan
energi potensial listrik dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan dari
posisi r1 ke posisi r2 adalah

Dengan demikian, usaha atau energi
potensial untuk memindahkan sebuah muatan uji q’ yang berjarak r
dari sebuah muatan lain q ke jarak tak berhingga dapat dituliskan
sebagai berikut

Potensial Listrik
Suatu muatan uji hanya dapat
berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki perbedaan potensial
listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat yang memiliki perbedaan ketinggian.
Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial. Beda
potensial dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan ke jarak tak
berhingga dengan usaha W adalah

Beda potensial dari suatu muatan
listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial
mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja.
Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di suatu titik berjarak r
dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut

V = E r
Gambar
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat
medan listrik, potensial listrik merupakan besaran skalar yang tidak memiliki
arah. Potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber dihitung
menggunakan penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya
dituliskan sebagai berikut.

Hubungan
antara gaya listrik, kuat medan listrik, usaha atau energi potensial listrik,
dan potensial listrik dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.
Gambar
Tegangan (Beda Potensial) Listrik
Benda yang bermuatan listrik bila dihubungkan dengan tanah
(bumi) akan menjadi netral kembali, karena memberikan kelebihan elektronnya
kepada bumi atau mengambil elektron dari bumi untuk menutup kekurangan
elektronnya. Jadi benda yang bermuatan itu dalam keadaan tidak seimbang
muatannya atau tegang, maka benda yang bermuatan tersebut juga bertegangan atau
berpotensial. Dua benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak
sama. Antara dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat
muatannya terdapat beda potensial listrik (biasa sebagai tegangan listrik).
Ada beberapa cara membangkitkan beda potensial (tegangan) yaitu dengan cara:
a. Induksi
b. Tenaga kimiawi
c. Panas
d. Cahaya
e. Listrik piezo
Ada beberapa cara membangkitkan beda potensial (tegangan) yaitu dengan cara:
a. Induksi
b. Tenaga kimiawi
c. Panas
d. Cahaya
e. Listrik piezo

Bola A memiliki kemampuan menarik
elektron lebih besar dari bola B sehingga dikatakan potensial bola A lebih
tinggi dari potensial bola B.
Kemanpuan benda dalam menolak muatan
positif (menarik elektron) ini disebut dengan potensial. Beda potensial adalah
selisih potensial antara dua titik. Beda potensial inilah yang menyebabkan
terjadinya arus listrik.

Langganan:
Postingan (Atom)