Rabu, 28 November 2012

Lupakan Secepatnya

Lupakan saja
Sebab mata kita berbeda
Ya, tak sama
dan kita memahaminya
dan kita melupakannya
Secepatnya

Selasa, 27 November 2012

Lawas

Ruh ini telah usang berpadu dalam jasad.
Akan tetapi kapan ku temukan ahad dalam abad?

Selalu, menjadi tawanan
Yang menyendiri, sepi.
Sempat, beberapa detik ku lahap udara bebas.
Lantas setelah itu aku ditawan lagi
Oleh perkara yang ku sebut sunyi, sudah lawas.

Metafora dalam Penerjemahan Arab-Indonesia


ABSTRAKSI
Metafora atau majaz sering memberikan pengertian bahwa makna sebuah kata di luar makna yang lazim dipahami karena ada alas an yang membenarkan kata tersebut diinterpretasikan demikian. Dengan kata lain bahwa majaz merupakan ungkapan atau kata yang digunakan untuk menunjukkan makna lain yang memiliki keterkaitan disertai adanya qorinah penghalang untuk diterjemahkan menurut arti pertama.
Penerjemahan metafora tidak terbatas pada satu kata dalam sebuah ungkapan, bahkan bias ungkapan, ta’bir dan tutur kalimat yang merupakan sarana pengungkapan ide-ide, permasalahan-permasalahan bahkan perasaan, di mana pengungkapan secara metaforis ini menjadi sebuah model dalam menuangkan pokok-pokok pikiran yang bernilai sastra.
Ada beberapa metode yang digunakan dalam penerjemahan metafora yang efektif digunakan untuk memudahkan penerjemah, di antaranya adalah yang diungkapkan oleh New Mark (1986) dan Larson (1991) yang masing-masing memiliki kelebihan-kelebihan tertentu.
Dalam penerjemahan metafora juga dipertimbangkan antara metafora dan simile, antara metafora mati dan metafora hidup. Karena itu semua aspek yang melingkupi sistem penerjemahan metafora adalah tidak lain untuk kesempurnaan makna suatu bahasa sumber tatkala diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran.
Pendahuluan
Penerjemaham merupakan suatu kiat yang bertujuan memperoleh padanan bagi bahasa sumber (BSu), sehingga pesan yang terkandung dalam bahasa sumber dapat diungkapkan kembali dalam bahasa sasaran (BSa). Bahkan lebih dari itu, penerjemahan harus ditempatkan dalam konteks komunikasi, secara khusus komunikasi kebahasaan.
Sebagian pakar mengemukakan bahwa penerjemahan merupakan upaya mengungkapkan kembali pesan yang terkandung dalam bahasa sumber ke dalam bahasa penerima dengan menggunakan padanan yang sesuai dan mendekati aslinya.
Penerjemahan Metafora (Arab : Majaz), merupakan pemindahan makna teks ke dalam suatu bahasa dalam pengertian yang tidak sesuai dengan makna-makna yang diketahui secara umum. Penerjemahan metafora telah lama tumbuh dan berkembang di dunia Islam, terutama dalam hal menafsirkan dan mentakwilkan ayat-ayat al-Qur’an. Penerjemahan metofora dalam sejarah umat Islam popular sejak masa Tabi’ tabi’in.
Hampir semua ulama sepakat tentang perlunya ta’wil terhadap ayat-ayat al-Qur’an, maka para Mufassir pada masa Tabi’ tabi’in itu mulai menerjemahkan ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung majaz, di antaranya adalah Imam Syatiby dan Imam Suyuthy yang menilai majaz sebagai salah satu bentuk keindahan bahasa. Demikian juga Mustafa Mahmud yang menilai majaz sebagai unsure terpenting dalam kusasteraan (Shihab : 1995).
Hal di atas menunjukkan bahwa penerjemahan metafora dalam dunia Islam menjadi sebuah kebutuhan dalam rangka memahami teks-teks agama, yang dalam hal ini tidak terbatas pada al-Qur’an dan al-Hadits semata, akan tetapi juga pada narasi-narasi yang berbahasa Arab. Oleh karena itu terjemahan majaz merupakan suatu hal yang sangat bernilai dalam kesusasteraan yang tidak bias dijangkau kecuali bagi orang-orang yang telah memahami teks-teks sastra secara baik.
Berangkat dari pemahaman bahwa penerjemahan metafora atau majaz telah menjadi tradisi di dunia sastra Arab, maka perlu pengembangan cara-cara pemaknaan yang lebih baik terhadap perhadap penerjemahan metafora tersebut. Hal ini terkait dengan pembahasan tentang seberapa dalam pengetahuan dan wawasan penerjemah dalam penerjemahan majaz. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan disajikan beberapa kerangka definitif-teoritis mengenai penerjemahan metafora berikut dengan metode penerjemahannya.
Metafora, Simile dan Majaz
Sebelum diuraikan pengertian beberapa istilah di atas, maka terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian terjamah.  Terjemah berasal dari bahasa Arab ترجم – يترجم – ترحمة, yang dalam bahasa Inggris disebut translation. Secara etimologis ada empat kemungkinan makna dari terjemah. Pertama, menyampaikan pembicaraan kepada orang lain yang pembicaraan tersebut tidak sampai padanya. Kedua, berarti menafsirkan pembicaraan dengan bahasa yang sama dengan bahasa pembicaraan itu. Ketiga, menafsirkan pembicaraan dengan bahasa bukan bahasa pembicara dan keempat, berarti proses peralihan dari satu bahasa ke bahasa lain. (Zarqani dalam Ainin : 2003)
Dari pengertian etimologis ini kemudian didefinisikan oleh Newmark sebagai berikut : “rendering the meaning of a texts into another language in the way that the author intended the texts”. Artinya menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang (Newmark dalam Machalli : 1993:5).
Menurut penulis, batasan pengertian yang diberikan oleh Newmark di atas mewakili sekian pengertian terjemah yang ada, sebab sebuah penerjemahan minimal memiliki dua kriteria ; pengalihan bahasa dari bahasa sumber dan penegasan pada kesesuaian kesan dan makna yang dikehendaki pengarangnya.
Adapun majaz berasal dari bahasa arab جاز الشئ – يجوز  , artinya boleh/melewati. Orang arab biasanya menyebutnya demikian pada lafadz yang diambil dari makna asli kemudian digunakan untuk arti yang lain. Gaya pengungkapan dengan menggunakan metafora sering digunakan oleh orang arab karena mereka gemar melebih-lebihkan kata dan terutama pada pemaknaan yang banyak pada satu kata[i].
Selanjutnya, Ahmad al-Hasyimi memberikan definisi sekaligus klasifikasi tentang majaz didalam bahasa arab yaitu:
المجاز هو اللفظ المستعمل فى غير ما وضع له فى اصطلاح التخاطب لعلاقة مع قرينة مانعة من إرادة المعنى الوضعى.
(majaz ialah kata yang digunakan untuk menunjukkan makna lain yang memiliki keterkaitan disertai adanya qarinah penghalang untuk diterjemahkan menurut arti pertama).
Majaz kemudian dibagi menjadi 4, yaitu: majaz isti’arah yakni majaz yang menggunakan ‘alaqah (hubungan) yang sama (antara arti asal dengan arti metafora), dan majaz mursal, yakni majaz yang menggunakan ‘alaqah yang tidak sama, majaz murakkab yakni memalingkan ke makna lain karena memiliki hubungan yang tidak sama, dan majaz ‘aqli yakni menyandarkan suatu proses kepada arti lain diluar makna asli[ii].
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pada dasarnya majaz di dalam bahasa arab cenderung memberikan pemahaman makna sebuah kata diluar daripada makna yang umum. Hal ini tentu bukan tanpa sebab, melainkan karena ada alasan yang membenarkan kata tersebut diterjemahkan demikian.
Disamping itu, penerjemahan majaz tidak terbatas pada satu kata dalam sebuah ungkapan, bahkan bisa berupa ungkapan, ta’bir dan tutur kalimat yang merupakan sarana mengungkapkan ide-ide, permasalahan-permasalahan, dan bahkan perasaan, dimana pengungkapan secara majaz ini menjadi sebuah model dalam menuangkan pemikiran yang bernilai sastra. Sebagaimana dikatakan bahwa gaya bahasa itu digunakan dalam rangka mengungkap rasa, karsa yang sangat dalam dari seorang penulis.
Cara Penerjemahan Metafora (Tarjamah Majaz)
Nurul Murtadlo mencatat beberapa cara penerjemahan secara metaforis, sebagaimana yang beliau kutip dari tulisan Newmark (1986) dan Larson (1991). Newmark menawarkan tujuh cara sebagai berikut:
  1. Memproduksi citra (image) yang sama dalam bahasa sasaran, dengan syarat citra tersebut memiliki frekuensi dan penggunaan yang sebanding dalam ragam bahasa yang sesuai.
  2. Penerjemah bisa menggantikan citra dalam bahasa sumber dengan citra yang baku dalam bahasa sasaran yang tidak bertentangan dengan kultur bahasa sasaran tetapi sebagaimana metafor (stock metaphor), peribahasa dan seterusnya, mungkin saja diciptakan seseorang dan dipopulerkan melalui pidato populer, tulisan dan media lain.
  3. Penerjemahan metafora dengan simile dengan cara mempertahankan citra.
  4. Penerjemahan metafora (atau simile) dengan simile ditambah makna (atau kadang-kadang metafora ditambah makna).
  5. Pengubahan metafora menjadi makna.
  6. Penghilangan. Jika metafora tersebut tumpang tindih atau tidak diperlukan (otiose), ada alasan untuk menghilangkannya bersama-sama dengan komponen makna, dengan syarat teks bahasa sumber bukan authoritative atau expressive (yakni khususnya suatu ungkapan kepribadian penulis).
  7. Metafora yang sama digabung dengan makna.
Sementara itu Larson (1984:267) mengungkapkan lima cara yang sederhana yang dinilai mencakup ketujuh cara diatas, yaitu:
  1. Metafora dapat dipertahankan, jika kedengarannya wajar dan jelas bagi pembacanya.
  2. Metafora dapat diterjemahkan sebagai simile, yaitu dengan menambahkan kata seperti, bagai, bagaikan dan lain-lain.
  3. Metafora bahasa sumber dapat digantikan dengan metafora bahasa sasaran yang mempunyai makna yang sama.
  4. Metafora dapat dipertahankan dengan menerangkan maknanya atau menambahkan topik dan/atau titik kemiripannya.
  5. Makna metafora dapat dijelaskan tanpa menggunakan citra metaforisnya.
Kedua versi diatas memperlihatkan secara rinci bagaimana kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan dalam penerjemahan metafora, meskipun pada kesimpulannya, Murtadlo menilainya masih terlalu sempit dalam pemaknaan metafora terutama jika dibandingkan dengan definisi majaz perbandingan dalam klasifikasi moeliono (1989)[iii].
Konsepsi-konsepsi ini tentunya sebatas tawaran untuk lebih mendekatkan pada arti dari bahasa sumber kepada bahasa sasaran. Karena bagaimanapun juga menerjemahkan bahasa sumber kedalam bahasa sasaran paling tidak hanya bisa mendekati makna yang dikehendaki oleh bahasa sumber. Oleh karenanya, hal yang mendasar didalam penerjemahan adalah penerjemahan dengan prosedur harfiah telah serasi dengan kaidah bahasa dan kondisi cultural bahasa sumber, maka prosedur lain tidak perlu diberlakukan (Machalli, 1996:64-65).
Pengertian Metafora
Metafora dalam arti luas adalah semua bentuk kiasan yang oleh Moeliono (1989) diistilahkan majaz dengan tiga klasifikasi, majaz perbandingan, majaz pertentangan dan majaz pertautan, menurut Moeliono diatas, (التشبيه – simile (eksplisit) dan metafora (implisit) adalah sub-kategori majaz perbandingan.
Istilah majaz (مجاز) pertama kali diperkenalkan oleh Abu Ubaidah (110-209) dengan arti segala bentuk kiasan termasuk didalamnya تشبيه /tasybi:h/atau majaz perbandingan dalam istilah Moeliono (1989). Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, majaz hanyalah merupakan salah satu bagian dari bentuk-bentuk kiasan yang menjadi kajian ilmu bayan.
Majaz sebagai terjemahan Figure of speech, rhetorical atau schemes (Abram, 1981) kurang tepat dipakai dalam kajian karena dua alasan:
  1. kata tersebut serapan dari bahasa arab yang cakupannya lebih sempit dari metafora daam artian luas.
  2. istilah metafora dipilih dalam tulisan ini dalam artian luas yang dapat dipadankan dengan istilah majaz (مجاز) dalam bahasa arab sebagaimana pertama kali diperkenalkan oleh Abu Ubaidah. 
http://blog.uin-malang.ac.id/amin/2010/12/21/metafora-dalam-penerjemahan-arab-indonesia/

Sabtu, 24 November 2012

Alarm Maut II

Mengalirlah kau
Linangi topeng putih berbalut noda
Sebelum lusa kau tak punya jalan
Lantaran mata tertutup untuk selamanya

Jumat, 23 November 2012

Yang Tak Tertulis

Termasuk tentangmu, kelak
Jemariku berhenti menulis
Kemudian saat ini
Dalam baris ini
Kutulis apa yang tak perlu tertulis

Rindu

Hujan menggenapkan rindu
Membawanya mengalir
Umpama bahasa si penyair

Memaksa Berpikir

Pikiranku berpikir, kau mulai berpikir.
Akankah kau berpikir seperti yang ku pikir?

Ku pikir
Aku tak mahir soal berpikir,
karena aku bukan seorang pemikir.
Takutnya salah tafsir.

Tapi pikiranku tetap berpikir
untuk kemudian temukan pola pikir dalam pikiranmu, pikirku.

Setelah dipikir-pikir,
untuk apa aku memikirkan hal
yang tak perlu dipikirkan.

Tapi, pikiranku masih saja dipenuhi
oleh pikiran-pikiran tetang pikiranmu
yang belum berhasil juga ku tafsir.

Nanti lah saya pikir-pikir lagi!

Alarm Maut

Sepertinya jendela itu mengatakan sesuatu.
Ya, aku mendengarnya.
"Suatu saat, tanganmu takkan membukakan aku lagi. Seperti kala pagi ini."

Kamis, 22 November 2012

Bukan Untukku

takdir, ialah diriku.
sementara memiliki senyumku, ialah takdirmu.
tapi memilikimu, bukanlah diriku.

Senin, 19 November 2012

Kerap Meminta

Warna gaun yang ia kenakan
tak serupa dengan cucuran air mata yang kekal dalam abad.
Air kesejukan, jatuhlah
mengguyur sahara, kerap meminta.
Sebab ia ladang yang haus, tandus.

Sastra Indonesia



Sastra lahir dari proses kegelisahan sastrawan atas kondisi masyarakat dan terjadinya ketegangan atas kebudayaannya. Sastra sering juga ditempatkan sebagai potret sosial. Ia mengungkapkan kondisi masyarakat pada masa tertentu. Ia dipandang juga memancarkan semangat zamannya. Dari sanalah, sastra memberi pemahaman yang khas atas situasi sosial, kepercayaan, ideologi, dan harapan-harapan individu yang sesungguhnya merepresentasikan kebudayaan bangsanya. Dalam konteks itulah, mempelajari sastra suatu bangsa pada hakikatnya tidak berbeda dengan usaha memahami kebudayaan bangsa yang bersangkutan. Dengan perkataan lain, mempelajari kebudayaan suatu bangsa tidak akan lengkap jika keberadaan kesusastraan bangsa yang bersangkutan diabaikan. Di situlah kedudukan kesusastraan dalam kebudayaan sebuah bangsa. Ia tidak hanya merepresentasikan kondisi sosial yang terjadi pada zaman tertentu, tetapi juga menyerupai pantulan perkembangan pemikiran dan kebudayaan masyarakatnya.

Produktif TKJ - SNORT



1.        Definisi Snort
Snort merupakan sebuah aplikasi ataupun software yang bersifat opensource GNU General Public License [GNU89], sehingga boleh digunakan dengan bebas secara gratis, dan kode sumber (source code) untuk Snort juga bisa didapatkan dan dimodifikasi sendiri.
Snort dikembangkan oleh Marty Roesch, bisa dilihat pada (www.sourcefire.com). Awalnya dikembangkan di akhir 1998-an sebagai sniffer dengan konsistensi output.
Snort adalah sebuah software ringkas yang sangat berguna untuk mengamati aktivitas dalam suatu jaringan komputer. Snort dapat digunakan sebagai suatu Network Intrusion Detection System (NIDS) yang berskala ringan (lightweight), dan software ini menggunakan sistem peraturan-peraturan (rules system) yang relatif mudah dipelajari untuk melakukan deteksi dan pencatatan (logging) terhadap berbagai macam serangan terhadap jaringan komputer.
Snort sendiri merupakan software yang masih berbasis command-line, sehingga cukup merepotkan bagi pengguna yang sudah terbiasa dalam lingkungan Graphical User Interface (GUI). Oleh karena itu, ada beberapa software pihak ketiga yang memberikan GUI untuk Snort, misalnya IDScenter untuk Microsoft Windows, dan Acid yang berbasis PHP sehingga bisa diakses melalui web browser.
Dengan membuat berbagai rules untuk mendeteksi ciri-ciri khas (signature) dari berbagai macam serangan, maka Snort dapat mendeteksi dan melakukan logging terhadap serangan-serangan tersebut. Software ini bersifat opensource berdasarkan GNU General Public License [GNU89], sehingga boleh digunakan dengan bebas secara gratis, dan kode sumber (source code) untuk Snort juga bisa didapatkan dan dimodifikasi sendiri bila perlu. Snort pada awalnya dibuat untuk sistem operasi (operating system) berdasarkan Unix, tetapi versi Windows juga sudah dibuat sehingga sekarang ini Snort bersifat cross-platform. Snort dapat juga dijalankan di background  sebagai sebuah daemon.

2.        Fitur Snort
ü  Karena Snort bersifat opensource, maka penggunaannya betul-betul gratis. Oleh karena itu, Snort merupakan pilihan yang sangat baik sebagai NIDS ringan yang cost-effective dalam suatu organisasi yang kecil . Dari sisi harga, jelas tidak ada NIDS lain yang mampu mengalahkan Snort.
ü  Penggunaan Snotr sangat bebas sehingga dapat diterapkan dalam lingkungan apa saja. Kode sumbernya pun bisa didapatkan sehingga Snort boleh secara bebas dimodifikasi sendiri sesuai keperluan.
ü  Snort memiliki bahasa pembuatan rules yang relatif mudah dipelajari dan fleksibel. Ini berarti bahwa pengguna dapat dengan mudah dan cepat membuat berbagai rules baru untuk mendeteksi tipe-tipe serangan yang baru. Selain itu, berbagai rules khusus dapat dibuat untuk segala macam situasi.
ü  Snort sudah memiliki sebuah database untuk berbagai macam rules, dan database ini secara aktif terus dikembangkan oleh komunitas Snort sehingga tipe-tipe serangan yang baru dapat dideteksi dan dicatat.
ü  Jika organisasi membutuhkan dukungan teknis untuk Snort yang profesional, maka ada beberapa pihak komersial yang menawarkan dukungan untuk Snort, misalnya SiliconDefense.Com.
ü  Snort merupakan software yang ringkas dan padat, sehingga tidak memakan banyak resources tetapi cukup canggih dan fleksibel untuk digunakan sebagai salah satu bagian dari NIDS yang terpadu (Integrated NIDS). Selain itu, karena Snort bersifat lightweight, maka penerapannya juga mudah dan cepat.
ü  Snort dapat melakukan logging langsung ke sistem database, misalnya ke MySQL, PostGRE SQL, dan MS SQL.
ü  Snort sebagai NIDS dapat menyembunyikan dirinya dalam jaringan komputer sehingga keberadaannya tidak bisa terdeteksi oleh komputer mana pun. Ini disebut sebagai stealth mode.

3.        Mode Pengoperasian
ü  Sniffer Mode
Snort bertindak sebagai software sniffer yang dapat melihat semua paket yang lewat dalam jaringan komputer di mana Snort diletakkan. Fungsi snort dalam sniffer mode ini sama seperti yang ada di software Iris. Dalam mode ini, berbagai paket hanya ditampilkan di layar monitor secara real time.
Untuk menjalankan snort pada sniffer mode tidaklah sukar, beberapa contoh perintah-nya terdapat di bawah ini:
#snort –v
#snort –vd
#snort –vde
#snort –v –d –e
dengan menambahkan beberapa switch –v, -d, -e akan menghasilkan beberapa keluaran yang berbeda, yaitu
-v, untuk melihat header TCP/IP paket yang lewat.
-d, untuk melihat isi paket.
-e, untuk melihat header link layer paket seperti ethernet header.

ü  Packet Logger Mode
Dalam mode ini, selain melihat semua paket yang lewat dalam jaringan komputer, Snort juga dapat mencatat atau melakukan logging terhadap berbagai paket tersebut ke disk. Dengan kata lain, Snort membuat copy dari paket-paket yang lewat dan menyimpan copy tersebut di disk sehingga pengguna Snort dapat melakukan analisis terhadap lalu lintas jaringan atau untuk keperluan lainnya.
Beberapa perintah yang mungkin dapat digunakan untuk mencatat paket yang ada adalah:
./snort –dev –l ./log
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24
./snort –dev –l ./log –b
Perintah yang paling penting untuk me-log paket yang lewat adalah -l ./log yang menentukan bahwa paket yang lewat akan di log / di catat ke file ./log. Beberapa perintah tambahan dapat digunakan seperti –h 192.168.0.0/24 yang menunjukan bahwa yang di catat hanya packet dari host mana saja, dan –b yang memberitahukan agar file yang di log dalam format binary, bukan ASCII.
Untuk membaca file log dapat dilakukan dengan menjalankan snort dengan di tambahkan perintah –r nama file log-nya, seperti,
./snort –dv –r packet.log
./snort –dvr packet.log icmp




ü  Network Intrusion Detection Mode
Mode operasi snort yang paling rumit adalah sebagai pendeteksi penyusup (intrusion detection) di jaringan yang kita gunakan. Ciri khas mode operasi untuk pendeteksi penyusup adaah dengan menambahkan perintah ke snort untuk membaca file konfigurasi –c nama-file-konfigurasi.conf. Isi file konfigurasi ini lumayan banyak, tapi sebagian besar telah di set secara baik dalam contoh snort.conf yang dibawa oleh source snort.
Beberapa contoh perintah untuk mengaktifkan snort untuk melakukan pendeteksian penyusup, seperti:
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24 –c snort.conf
./snort –d –h 192.168.0.0/24 –l ./log –c snort.conf

Untuk melakukan deteksi penyusup secara prinsip snort harus melakukan logging paket yang lewat dapat menggunakan perintah –l nama-file-logging, atau membiarkan snort menggunakan default file logging-nya di directory /var/log/snort. Kemudian menganalisa catatan / logging paket yang ada sesuai dengan isi perintah snort.conf. Ada beberapa tambahan perintah yang akan membuat proses deteksi menjadi lebih effisien.
Mekanisme pemberitahuan alert di Linux dapat di set dengan perintah –A sebagai berikut,
-A fast, mode alert yang cepat berisi waktu, berita, IP & port tujuan.
-A full, mode alert dengan informasi lengkap.
-A unsock, mode alert ke unix socket.
-A none, mematikan mode alert.

Untuk mengirimkan alert ke syslog UNIX kita bisa menambahkan switch –s, seperti tampak pada beberapa contoh di bawah ini.
./snort –c snort.conf –l ./log –s –h 192.168.0.0/24
./snort –c snort.conf –s –h 192.168.0.0/24

Untuk mengirimkan alert binary ke workstation windows, dapat digunakan perintah di bawah ini,
./snort –c snort.conf –b –M WORKSTATIONS
Agar snort beroperasi secara langsung setiap kali workstation / server di boot, kita dapat menambahkan ke file /etc/rc.d/rc.local perintah di bawah ini
/usr/local/bin/snort –d –h 192.168.0.0/24 –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
Atau
/usr/local/bin/snort –d –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
dimana –D adalah switch yang menset agar snort bekerja sebagai Daemon (bekerja dibelakang layar).

Fisika - Listrik Statis



Konsep Dasar Listrik Statis
Listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis). Listrik statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik.
Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan bermuatan negatif. Elektron merupakan muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda.
Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.
Gaya Coulomb
Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda bermuatan listrik tersebut.
gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik
gaya coulomb antara dua benda bermuatan listrik
Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan q2 dan benda A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
listrik01
Dimana
F adalah gaya listrik atau gaya coulomb dalam satuan newton k adalah konstanta kesebandingan yang besarnya 9 x 109 N m2 C–2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C)
konstanta k juga dapat ditulis dalam bentuk
listrik02
dengan ε0 adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya 8,85 x 10–12 C2 N–1 m–2
Gaya listrik merupakan besaran vektor sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus menggunakan konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya. Secara umum, penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1 dan F2 adalah sebagai berikut.
  1. untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya
(gambar)
R = F1 + F2 dan R = F1F2
2. untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya adalah
listrik03(gambar)
3 untuk dua gaya yang membentuk sudut θ satu sama lain, resultan gayanya dituliskan sebagai berikut
listrik04
(gambar)
Untuk penjumlahan lebih dari dua gaya, perhitungannya dapat menggunakan metode analitis (lihat pembahasan tentang analisis vektor).
Medan Listrik
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke muatan tersebut.
Gambar
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan
listrik052dan F = E q’
Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
listrik062Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C.
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut.
Gambar
Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua plat sejajar yang bermuatan listrik adalah
listrik071Dimana
σ adalah rapat muatan dari plat yang memiliki satuan C/m2
ε0 adalah permitivitas ruang hampa
(gambar) (gambar)
Kita juga dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang bermuatan listrik, yaitu sebagai berikut.
Di dalam bola (r < R), E = 0
Di kulit atau di luar rongga (r > R),
listrik081Energi Potensial Listrik
Dua buah benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan mengalami gaya listrik di antara keduanya. Suatu usaha diperlukan untuk memindahkan (atau menggeser) salah satu muatan dari posisinya semula. Karena usaha merupakan perubahan energi, maka besar usaha yang diperlukan sama dengan besar energi yang dikeluarkan. energi dari muatan listrik disebut energi potensial listrik. Besar usaha (W) atau perubahan energi potensial listrik dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan dari posisi r1 ke posisi r2 adalah
listrik09(gambar)
Dengan demikian, usaha atau energi potensial untuk memindahkan sebuah muatan uji q’ yang berjarak r dari sebuah muatan lain q ke jarak tak berhingga dapat dituliskan sebagai berikut
listrik10Dimana tanda minus berarti usaha yang dilakukan selalu melawan gaya tarik yang ada (biasanya usaha yang dilakukan adalah usaha untuk melawan gaya tarik antara dua muatan).
Potensial Listrik
Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki perbedaan potensial listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat yang memiliki perbedaan ketinggian. Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial. Beda potensial dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan ke jarak tak berhingga dengan usaha W adalah
listrik11Dimana V adalah potensial listrik dengan satuan volt (V).
Beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja. Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di suatu titik berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut
listrik121Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat dinyatakan dalam bentuk kuat medan listrik, yaitu
V = E r
Gambar
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik, potensial listrik merupakan besaran skalar yang tidak memiliki arah. Potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber dihitung menggunakan penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya dituliskan sebagai berikut.
listrik13Catatan: tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam perhitungan potensial listrik.
Hubungan antara gaya listrik, kuat medan listrik, usaha atau energi potensial listrik, dan potensial listrik dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.
Gambar

Tegangan (Beda Potensial) Listrik

Benda yang bermuatan listrik bila dihubungkan dengan tanah (bumi) akan menjadi netral kembali, karena memberikan kelebihan elektronnya kepada bumi atau mengambil elektron dari bumi untuk menutup kekurangan elektronnya. Jadi benda yang bermuatan itu dalam keadaan tidak seimbang muatannya atau tegang, maka benda yang bermuatan tersebut juga bertegangan atau berpotensial. Dua benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak sama. Antara dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat muatannya terdapat beda potensial listrik (biasa sebagai tegangan listrik).
Ada beberapa cara membangkitkan beda potensial (tegangan) yaitu dengan cara:
a. Induksi
b. Tenaga kimiawi
c. Panas
d. Cahaya
e. Listrik piezo
http://www.elsmandagiri.com/fxbab5/image012.2.gifDi samping adalah dua bola yang berbeda muatan listriknya dan dihubungkan dengan konduktor. Bola A bermuatan +2C karena melepas 2 elektron, sedangkan bola B bermuatan -4C karena menangkap 4.
Bola A memiliki kemampuan menarik elektron lebih besar dari bola B sehingga dikatakan potensial bola A lebih tinggi dari potensial bola B.
Kemanpuan benda dalam menolak muatan positif (menarik elektron) ini disebut dengan potensial. Beda potensial adalah selisih potensial antara dua titik. Beda potensial inilah yang menyebabkan terjadinya arus listrik.
http://www.elsmandagiri.com/fxbab5/image013.gifAlat yang dapat menimbulkan beda potensial secara terus menerus disebut sumber tegangan. Contoh sumber tegangan diantaranya adalah bateri, accu, catu daya dan generator. Beda potensial kedua ujung sumber tegangan disebut dengan GGL (gaya gerak istrik), yang lambangkan dengan E. Sedangkan satuan dari potensial ataupun beda potensial adalah volt yang disingkat V.